Mengobati dengan Menulis

1 comment
Jum'at, 10 November 2017



Prof. Dr B.J Habibie sakit keras dan menyerah dari kehidupan setelah ditinggal oleh istrinya, Ainun. Ia terus larut dalam kesedihaan dan penyakitnya pun tidak kunjung sembuh. Suatu ketika ia disarankan oleh dokter pribadinya untuk menuliskan segala perasaannya, keluh kesah, dan hal apa pun yang menjadi beban bagi dirinya. Ia mengikuti saran dokter tersebut. Akhirnya ia menceritakan segalanya melalui tulisan. Ia menulis kisah-kisahnya saat bersama Ainun. Setelah dituliskan, Habibie merasa hidupnya lebih ringan dan penyakitnya kian sembuh. Ia kembali memiliki semangat hidup sehingga ia terus menulis dan menulis sampai kemudian menjadi sebuah buku yang berjudul Habibie dan Ainun.

Dalam kisah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk karya Prof. Hamka terdapat tokoh bernama Zainuddin. Bagi yang pernah membaca novelnya atau menonton filmnya lebih mengerti betapa besar cinta Zainuddin kepada Hayati. Zainuddin pun sakit keras, jiwanya sakit, mentalnya terganggu setelah Hayati memilih untuk menikahi seseorang yang dijodohkan oleh orang tuanya. Hayati dapat membohongi dirinya sendiri tapi Zainuddin tidak bisa berupaya untuk melupakan segala kisahnya bersama Hayati. Kondisinya Zainuddin pun semakin parah sehingga pada suatu ketika datanglah seorang temannya yang memberi semangat dan siap menemani Zainuddin untuk merubah hidupnya yang layu karena dikhianati Hayati. Zainuddin pun memulai hidupnya kembali dengan menuliskan ceritanya berupa cerpen yang diubah nama tokohnya. Koran-koran memuat ceritanya dan menarik banyak pembaca. Kemudian, Zainuddin menuliskan kisahnya dalam bentuk novel. Bukunya laku keras, ia pun menjadi orang yang terkenal dan kaya raya.

Mungkin banyak kisah yang serupa, tetapi dua kisah nyata dan fiksi di atas menceritakan bukti bahwa menulis merupakan obat kesedihan. Menulis dapat menyembuhkan penyakit hati sehingga semangat hidup dapat diperoleh kembali. Jika aku merasa tidak ada teman berbicara atau teman yang cocok untuk membicarakan persoalanku mungkin menulis merupakan media alternatif bagiku. Sekali pun ada teman bicara tetap saja aku belum merasakan kebebasan bercerita selain dari menuliskannya. 

Oleh karena itu, untuk ke depannya aku akan mencoba untuk menuliskan peristiwa hidup yang membuat pikiranku terganggu dalam bentuk cerita sederhana dan ringan dibaca. 
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

1 komentar

  1. Selalu berikan goresan-goresan berarti yang dapat diartikan banyak orang dan menjadi berguna untuk sesama. terus berkarya semoga tulisan-tulisan ini menjadi bukti ada kehidupan dalam kehidupan :) :) Sukses !!

    BalasHapus